Kamis, 11 Juli 2013

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kroni (KEK pada Ibu Hamil pada Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una


HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)
PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS AMPANA
TIMUR KECAMATAN AMPANA KOTA




FKM
 










SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah
Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh


NURLAELA ADAM
09.10.7.1.0207




FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
2013


ABSTRAK


Universitas Muhamadiyah Palu
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Skripsi, April 2013



NURLAELA ADAM
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEKURANG ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS AMPANA TIMUR, KECAMATAN AMPANA KOTA, KABUPATEN TOJO UNA-UNA
( xi + 35 Halaman + 9 Lampiran )

Di Indonesia masalah gizi yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil masih cukup tinggi yaitu 35%. Di Daerah Kecamatan Ampana Kota khususnya di Wilayah kerja Puskesmas Ampana Timur masalah KEK pada Ibu Hamil meningkat sebanyak 14,80% pada tahun 2012. Bebrapa faktor-faktor masalaha gizi seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, tingkat penghasilan keluarga dan sebagainya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan KEK pada ibu hamil di Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una khususnya di Puskesmas Ampana Timur.
Jenis penelitian ini menggunakan Pendekatan Observasional dengan rancangan Cross Secsional Study. Lokasi Penelitian ini di Wilayah Puskesmas Ampana Timur dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 s/d bulan Februari 2013. Jumlah sampel dalam Penelitian ini sebanyak 47 Responden. Analisis dalam Penelitian menggunakan Analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji “Chi-Square”.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara Pendidikan dengan KEK pada Ibu Hamil, dengan nilai p = 0,309. Hasil Penelitian juga menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat Pengetahuan dengan KEK pada Ibu Hamil, dengan nilai p = 0,045.
Penelitian ini menyarankan agar Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una untuk lebih proaktif dalam mengevaluasi program pemberantasan Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil.

Daftar Pustaka  :  24 (2000 – 2011)
Kata Kunci         :  Kekurangan Energi Kronik (KEK), Pendidikan, Pengetahuan, Ibu Hamil, Puskesmas, Dinas Kesehatan.

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul                        :    HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS AMPANA TIMUR
Penulis                      :    NURLAELA ADAM
NPM                        :    09.10.7.1.0207

Skripsi ini telah diperiksa, disetujui dan siap diujikan dihadapan Tim Penguji pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu.



                                                                                     Ampana,      April  2012

Pembimbing I


Drs. ABD. HAKIM LAENGGENG, M.Kes

Pembimbing II


MUSDALIPAH, S.Farm M.P.H.Apt


Mengetahui :
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palu



JAMALUDDIN SAKUNG, S.Pd. M.Kes
NBM. 1010 898


HALAMAN PENGESAHAN

Judul                        :    HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS AMPANA TIMUR
Penulis                      :    NURLAELA ADAM
NPM                        :    09.10.7.1.0207

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu pada tanggal       April 2013.

Tim Penguji,


Ketua,
Dr. Nurdin Rahman, M.Si                                   (.........................................)

Sekretaris,
Dra. Herlina Yusuf, M.Kes                                  (.........................................)

Anggota,

1.        (nama penguji 1)                                             (.........................................)


2.        (nama penguji 2)                                             (.........................................)


HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan (QS. Alam Nasyrah: 6)

Hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS. Al-Baqarah: 153)

Jangan puas dengan apanya, akan tetapi berusahalah belajar mengetahu bagaimana.(LA ROUCHEFOUCAULD)
Tidak ada usaha yang gagal, kegagalan adalah usaha untuk mencapai kemenangan. (KRISNA)
Supaya berhasil, saya harus menunjukan bahwa saya lebih rajin dari orang-orang lain ……

……… (2009) BADAI PASTI BERLALU
……… (2013) BADAI TELAH BERLALU
Perjalanan Panjang Menuju Masa Depan

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
Ø Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayangnya dan kesediaannya untuk senantiasa membimbing, mendoakan serta memberikan semangat dan dukungan dalam studiku.
Ø Keluarga tersayang yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Ø Almamater tercinta.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan Skripsi yang berjudul “Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil” di Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya khususnya kepada Kedua Orang Tua saya yaitu Ayahanda tercinta Irwan Adam dan Ibunda saya tercinta Sarintan Niode.
Pada kesempatan ini juga, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Dr. Heru Wardoyo, SH. MH, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Palu,
2.      Bapak Jamaluddin Sakung, S.Pd, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu,
3.      Bapak Drs. Abd. Hakim Laenggeng, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Satu dan Ibu Musdalipah, S.Farm, M.P.H. Apt selaku Dosen Pembimbing Dua, yang telah meluangkan waktu membimbing dan mengarahkan dalam penulisan Skripsi ini.
4.      Staf Pengajar dan Staf Tata Usaha Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu,
5.      Serta seluruh rekan-rekan mahasiswa khususnya teman-teman yang dijurusan Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unismuh Palu, yang telah memberikan banyak motivasi dalam penyusunan proposal dan pelaksanaan penelitian sampai ke penyusunan Skripsi.
Ucapan terima kasih juga kepada saudara-saudaraku tersayang yang telah mendorong, membantu baik moril maupun materil selama menempuh pendidikan sampai selesai.
Skripsi ini dipersembahkan sebagai wujud nyata dari niat yang tulus kepada kedua Orang Tuaku.
Akhirnya dengan penuh rasa haru, semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palu,      April 2013
Penulis


DAFTAR ISI
                                                                                                                   Halaman

HALAMAN JUDUL    ..................................................................................     i
ABSTRAK        ……………………………………………………………..     ii
HALAMAN PERSETUJUAN     ..................................................................     iii
HALAMAN PENGESAHAN  …………………………………………….     iv
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN     …………………………     v
KATA PENGANTAR     ……………………………………………….......     vi
DAFTAR ISI    ..............................................................................................     viii
DAFTAR TABEL     ……………………………………………………….     x
DAFTAR LAMPIRAN    …………………………………………………..     xi
DAFTAR ISTILAH      .................................................................................     xii

BAB I      PENDAHULUAN      ..................................................................     1
A.       Latar Belakang             ...........................................................     1
B.       Rumusan Masalah         ...........................................................     3
C.       Tujuan Penelitian          ...........................................................     3
D.       Manfaat Penelitian          .........................................................     4

BAB II    TINJAUAN PUSTAKA    ..........................................................     5
A.       Pengertian Pendidikan        .....................................................     5
B.       Pengertian Pengetahuan                  ........................................     7
C.       Kurang Energi Kronik (KEK)     ............................................     8
D.       Faktor-Faktor yang Menyebabkan KEK     ............................     9

BAB III   KERANGKA KONSEP     ..........................................................     17
A.       Dasar Pemikiran Variabel      ..................................................     17
B.       Variabel Penelitian          .........................................................     17
C.       Kerangka Konsep            ........................................................     18
D.       Definisi Operasional        ........................................................     18
E.        Hipotesis             .....................................................................     19
BAB IV   METODE PENELITIAN      ......................................................     20
A.       Jenis Penelitian        ................................................................     20
B.       Tempat dan Waktu Penelitian       ..........................................     20
C.       Populasi dan Sampel         .......................................................     20
D.       Pengolahan Data         .............................................................     21
E.        Analisis Data         ..................................................................     22
F.        Penyajian Data         ................................................................     22

BAB V    HASIL DAN PEMBAHASAN    ................................................     23
A.       Gambaran Umum Lokasi Penelitian           .........................     23
B.        Karakteristik Responden     ....................................................     24
C.        Hasil Penelitian     ...................................................................     26
D.       Pembahasan         …............................................................     30

BAB VI   KESIMPULAN DAN SARAN .................................................     33
A.       Kesimpulan                            ..................................................     33
B.       Saran                               .........................................................     33

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


DAFTAR TABEL

No Tabel                                               Uraian                                          Halaman
Tabel 5.1      Distribusi Responden berdasarkan Kelompok Umur Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una ….....   24

Tabel 5.2      Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una  ……………    25

Tabel 5.3      Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden di Wilayah Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una  …..      26

Tabel 5.4      Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan Responden di Wilayah Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una  ……    26

Tabel 5.5      Distribusi Responden berdasarkan Kejadian KEK Responden di Wilayah Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una  ……    27

Tabel 5.6      Distribusi Responden berdasarkan Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una                    ………………        28

Tabel 5.7      Distribusi Responden berdasarkan Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una                    ………………        29



DAFTAR LAMPIRAN

1.      Kuesioner Penelitian
2.      Master Tabel
3.      Hasil Analisis Statistik
4.      Surat Izin dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unismuh Palu
5.      Surat Penerimaan Penelitian dari Puskesmas Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota.
6.      Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian dari Puskesmas Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota.
7.      Lembar Perbaikan Skripsi
8.      Pernyataan Keaslian Tulisan
9.      Riwayat Hidup Penulis


DAFTAR ISTILAH

1.        KEK                    :    Kekurangan Energi Kronik
2.        LLA                     :    Lingkar Lengan Atas
3.        BBLR                  :    Berat Badan Lahir Rendah
4.        WUS                    :    Wanita Usia Subur 

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Masalah gizi di Indonesia saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Semenjak Krisis Moneter melanda Indonesia pada tahun 1997, berakibat pada ketidakstabilan harga bahan pangan, kemungkinan membuat konsumsi makan masyarakat ekonomi rendah bergeser yang biasanya 3 x sehari menjadi 2 x sehari, bahkan ada yang tidak makan makanan yang memenuhi syarat gizi (Soekirman, 2000).
Gizi merupakah salah satu penentu kualitas SDM, kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktifitas kerja dan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang masih didalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat (Depkes, 2003).
Di Indonesia masih ditemui masalah gizi yang terjadi pada ibu hamil antara lain ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronik (KEK) (Lingkar Lengan Atas < 23,5 cm) masih tinggi yaitu 35% dari hasil survei yang dilakukan terhadap ibu hamil paska sensus tahun 1999 dan 24% dari hasil survei kesehatan tahun 2000. Masalah gizi ini tidak hanya menyangkut aspek kesehatan saja, melainkan aspek-aspek terkait yang lain seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, tingkat penghasilan keluarga dan sebagainya. Oleh sebab itu, penanganan atau perbaikan gizi sebagai upaya terapi tidak hanya diarahkan kepada gangguan gizi atau kesehatan saja, melainkan juga kearah bidang-bidang yang lain misalnya pemberian makanan tambahan, perbaikan ekonomi keluarga, peningkatan pengetahuan dan sebagainya (Notoatmojo, 2003).
Pendidikan merupakan salah satu ukuran yng digunakan dalam status sosial ekonomi. Pada ibu hamil semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin rendah angka kematian bayi dan ibu (Timmreck, 2005). Pada tingkat pendidikan yang relative tinggi, pekerja Perempuan lebih mampu memiliki akses terhadap pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik karena proses seleksi yang relative lebih terbuka (Sianturi, 2002). Perubahan Pengetahuan, Sikap, perilaku dengan gaya hidup, pola makan serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. (Notoatmojo, 2003).
Jumlah Ibu Hamil pada Tahun 2010 di Wilayah Puskesmas Ampana Timur di Kabupaten Tojo Una-Una sebanyak 430 orang, dan pada Tahun 2011 sebanyak 656 orang. Prevelensi Ibu Hamil yang Kurang Energi Kronik (KEK) pada Tahun 2010 sebanyak 7,7 % kemudian di Tahun 2011 meningkat menjadi 14,80 % dengan jumlah Ibu Hamil KEK sebanyak 93 orang di Tahun 2011. (Dinkes. Tojo Una-Una, 2011)
Data Tahun 2011 di atas di Kabupaten Tojo Una-Una, prevalensi KEK ibu hamil sebanyak (29,60%) dan prevalensi KEK di Kecamatan Ampana Kota (48,20%) dan di Puskesmas Ampana Timur (14,80%) (Dinkes Kabupaten Tojo Una-Una). Presentase KEK ibu hamil di Puskesmas Ampana Timur merupakan salah satu yang tertinggi dibanding dengan desa lain di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una. Sebagian besar tingkat pendidikan ibu hamil adalah pendidikan  dasar.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una.
B.     Rumusan Masalah
Latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan permasalahan “Apakah Ada Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una ?”
C.     Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan KEK pada ibu hamil di Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una khususnya di Puskesmas Ampana Timur.


2.      Tujuan Khusus
a.       Diketahuinya hubungan tingkat Pendidikan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu hamil di Puskesmas Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una.
b.      Diketahuinya Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una.

D.    Manfaat Penelitian

1.      Bagi Institusi Pendidikan :
Diharapkan hasil Penelitian ini dapat dijadikan  bahan informasi atau pun referensi dalam melakukan Penelitian selanjutnya.
2.      Bagi Instansi :
Sebagai masukan bagi perencana program gizi dalam penyusunan kebijakan program gizi yang akan datang.
3.      Bagi Peneliti :
Sebagai penerapan Ilmu Pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti Program Sarjana di Universitas Muhammadiyah Palu sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.





BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.     Pengertian Pendidikan

1.      Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu proses yang berarti di dalam pendidikan  itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa dan lebih matang pada diri individu, kelompok dan masyarakat (Notoatmojo, 2003).
Konsep dasar pendidikan Ilmu Gizi bisa dinamis dan bermanfaat dimasa yang akan datang adalah :
a.       Ilmu gizi yang mempelajari bagaimana makanan dimakan serta manfaatnya.
b.      Untuk pertumbuhan dan kesehatan perlu makanan dari bahan gizi yang berbeda
c.        Jumlah zat gizi harus sesuai dengan kebutuhan
d.      Penanganan efek makanan dari bahan gizi, terhadap keselamatan, penampilan dan rasa dari bahan makanan.
2.       Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan terbagi menjadi dua dalam arti sempit dan luas. Dalam arti sempit adalah memebantu perkembangan jasmani dan rohani sedangkan dalam arti luas adalah pengembangan pribadi warga negara, kebudayaan dan bangsa (Notoatmojo, 2003).

3.      Lembaga Pendidikan
Berdasarkan keputusan mentri dan kebudayaan bahwa ada 3 (tiga) lembaga pendidikan yaitu (Notoatmojo, 2003) :
a.       Lembaga Pedidikan Keluarga
Pendidikan keluarga ini memeberikan pendidikan dan ketrampilan, dasar agama, kepercayaan, nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat berperan di dalam keluarga dan masyarakat, karena keluarga adalah lembaga pendidikan yang bersifat kodrati karena antara orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai terdidik.
b.      Lembaga Pendidikan Sekolah
Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak, kehidupan yang terdapat dalam lembaga pendidikan menggunakan perjenjangan yang terdiri dari pendidikanb dasar, menegah dan tinggi.
1.      Pendidikan Dasar
Sekolah dasar sebagai salah satu keatuan dilaksanakan dalam masa program belahar selama 6 (enam) tahun
2.      Pendidikan Menengah
Perndidikan menengah terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) kini di sebut dangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) kini di sebut dengan Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Khusus (SMK) dengan masa belajar selama 3 (tiga) tahun.
3.      Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi mempunyai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang beraneka ragam minat dan kemampuan siswa yang berbeda-beda. Pendidikan tinggi yang di maksud adalah perguruan tinggi atau di sebut Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang disusun dalam struktur multi strata. Setiap perguruan tinggi atau Universitas maupun Akademik membuka program dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat dan memiliki nama studi yang berbeda-beda.
c.       Lembaga Pendidikan Masyarakat
Pendidkan msyarakat adalah usaha untuk lebih sadar yang memberikan kemungkinan perkembangan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kagamaan, sosial, kultural, ketrampilan, keahlian yang dapat dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia untuk pengembangan diri dan membangun masyarakat.

B.     Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan Kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Ovar Behavior). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penginderaan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga, (Notoatmojo, 2003)
Menurut Sukandar (2009), pengetahuan dan pengalaman akan membentuk sikap seseorang. Oleh karena itu pengetahuan merupakan fase awal dari keputusan dimana akhirnya seseorang akan bertindak seperti pengetahuan yang diperolehnya. Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan gizi individu yang bersangkutan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan gizi seseorang diharapkan semakin baik pula keadaan gizinya.
Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang atau masyarakat untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari. Maka dari proses pendidikan diharapkan akan terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan demikian salah satu cara untuk mengukur perubahan perilaku dan sikap dapat dengan menggunakan pengukuran terhadap pengetahuan seseorang. Sedangkan Suhardjo (2003), mengatakan bahwa upaya pendidikan atau penyuluhan gizi merupakan salah satu usaha yang sangat penting untuk seseorang mau bersikap dan bertindak
C.     Kekurangan Energi Kronik (KEK)

1.      Pengertian

Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan ibu hamil dan WUS (Wanita Usia Subur) yang kurang gizi diakibatkan oleh kekurangan asupan energi dan protein yang berlangsung terus-menerus yang dapat mengakibatkan timbulnya gangguan penyakit tertentu. Penderita KEK mempunyai resiko untuk melahirkan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) lebih tinggi dibandingkan dengan WUS normal, dan (50,9%) ibu hamil KEK menderita anemia gizi sebagai salah satu faktor penyebab tingginya kematian ibu (Depkes, 2002).

2.      Etiologi

Keadaan gizi kurang terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa jenis zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi kurang, mutunya rendah, atau keduanya. Selain itu, zat gizi yang dikonsumsi juga mungkin gagal untuk diserap dan digunakan tubuh (Jellife, 2000)
D.      Faktor-Faktor yang Menyebabkan KEK
Gizi dipengaruhi oleh faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung meliputi infeksi dan asupan makan. Sedangkan faktor tidak langsung meliputi persediaan pangan keluarga, pendidikan, dan pengetahuan ibu, pendapatan, sanitasi lingkungan, dan pelayanan kesehatan (Soekirman, 2000).
a.         Faktor Langsung
1.        Infeksi
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan akibat interaksi antara berbagai faktor, tetapi yang paling utama adalah akibat konsumsi makanan yang kurang memadai, baik kualitas maupun kuantitas, dan adanya penyakit yang sering diderita (Soekirman, 2000).
Menurut Pudjiadi dan Solihin (2000), terdapat interaksi sinergis antara malnutrisi dan infeksi. Sebab malnutrisi disertai infeksi, pada umumnya mempunyai konsekuensi yang lebih besar daripada malnutrisi sendiri. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Malnutrisi, walaupun masih ringan mempunyai pengaruh negatif pada daya tahan terhadap infeksi.
Dampak infeksi terhadap pertumbuhan, seperti menurunnya berat badan telah lama diketahui. Keadaan demikian ini disebabkan oleh hilangnya nafsu makan penderita infeksi. Sehingga masukan (intake) zat gizi dan energi kurang dari kebutuhan. Lagipula pada infeksi, kebutuhan tersebut justru meningkat oleh katabolisme yang berlebihan pada suhu badan tinggi (Pudjiadi dan Solihin, 2000).
2.      Asupan Makanan
Asupan makanan adalah jenis dan banyaknya makanan yang dimakan seseorang yang dapat diukur dengan jumlah bahan makanan atau energi dan zat gizi. Salah satu faktor penting yang mendasar  timbulnya masalah gizi kurang adalah adanya perilaku asupan makanan (Suhardjo dan Sediaotama, 2000).
Asupan makan seseorang dipengaruhi oleh kebiasaan makan dan ketersediaan pangan dalam keluarga. Kebiasaan makan adalah kegiatan yang berkaitan dengan makanan menurut tradisi setempat. Kegiatan itu meliputi hal-hal seperti: bagaimana pangan diperoleh, apa yang dipilih, bagaimana menyiapkan, siapa yang memakan, dan berapa banyak yang dimakannya (Suhardjo dan Sediaoetama, 2000).
Kebutuhan zat gizi tiap individu berbeda, ada yang tinggi, dan ada yang rendah, disesuaikan dengan umur, jenis kelamin, aktivitas, dan keadaan khusus lainnya. Zat gizi adalah satuan-satuan yang menyusun bahan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Jumlah zat gizi yang dibutuhkan tergantung pada kualitas makanan karena efisiensi penyerapan dan penggunaannya. Suatu kecukupan zat gizi yang dianjurkan dapat menjamin tercapainya status gizi yang baik (Suhardjo dan Sediaoetama, 2000).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan di mana seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan di mana seseorang mempunyai kecenderungan menderita KEK. Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamana LILA (Lingkar Lengan Atas) <23,5 cm (Chinue, 2009). LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) wanita usia subur termasuk remaja putri. Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek. Status gizi yang buruk (KEK) sebelum dan selama kehamilan akan menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Di samping itu, akan mengakibatkan anemia pada bayi baru lahir, mudah terinfeksi, abortus terhambatnya pertumbuhan otak janin (Supariasa, 2002).
b.         Faktor Tidak Langsung
1.        Ketersediaan Pangan Keluarga
Ketersediaan pangan keluarga adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup, baik jumlah maupun mutu gizinya (Depkes, 2000).
Ketahanan pangan keluarga terkait dengan ketersediaan pangan (baik dari hasil produksi sendiri, dari pasar, atau sumber lain), harga pangan, dan daya beli keluarga, serta pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan (Depkes, 2000).
2.        Pendidikan
Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik (Umar, 2005). Faktor pendidikan mempengaruhi pola makan ibu hamil, tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi yang dimiliki lebih baik sehingga bisa memenuhi asupan gizinya (Umar, 2007).
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan ibu adalah pendidikan formal ibu yang terakhir yang ditamatkan dan mempunyai ijazah dengan klasifikasi tamat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi dengan diukur dengan cara dikelompokkan dan dipresentasikan dalam masing-masing klasifikasi (Depdikbud, 2000).
3.      Pengetahuan
Tingkat pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil jarak menengah dari pendidikan kesehatan selanjutnya. Perilaku kesehatan akan berpengaruh keadaan meningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran pendidikan kesehatan (Notoatmojo, 2003).
Pendidikan atau kognitif merupakan keadaan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dari hasil penelitian, terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Notoatmojo, 2003).
Pengetahuan dibagi menjadi dua, yaitu pengetahuan yang didapat dari pengalaman dan pengetahuan yang didapat dari keterangan. Pengetahuan yang didapat dari pengalaman disebut pengetahuan pengalaman atau singkatnya (knowledge). Sedangkan pengetahuan yang didapat dari keterangan disebut ilmu pengetahuan (Notoatmojo, 2003).

4.        Pendapatan Keluarga
Tingkat pendapatan keluarga menentukan bahan makanan yang dikonsumsi oleh keluarga tersebut. Semakin rendah pendapatan, semakin besar presentase yang digunakan untuk membeli bahan makanan, dan semakin tinggi pendapatan, maka presentase yang digunakan untuk membeli bahan makanan semakin kecil (Berg, 2000).
Pola pembelanjaan makanan antara kelompok miskin dan kaya tercermin dalam kebiasaan pengeluaran. Di negara miskin, sebagian besar pembelanjaan dialokasikan untuk makanan. Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas makanan (Berg, 2000).
Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan antara lain tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga, harga bahan makanan itu sendiri, serta tingkat penggelolaan sumber daya lahan dan pekarangan. Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan besar akan kurang dapat memenuhi kebutuhan akan makanannya terutama untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya. Tingkat pendapatan dapat menentukan pola makan. Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas hidangan. Semakin banyak mempunyai uang berarti semakin baik makanan yang diperoleh dengan kata lain semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula prosentase dari penghasilan tersebut untuk membeli buah, sayuran dan beberapa jenis bahan makanan lainnya (Umar, 2007).
5.        Sanitasi Lingkungan dan Sarana Kesehatan
Sanitasi lingkungan dan pelayanan kesehatan adalah tersedianya air bersih dan sarana kesehatan yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan (Soekirman, 2000).
Makin dekat jangkauan keluarga terhadap pelayanan dan sarana kesehatan, ditambah dengan pemahaman ibu tentang kesehatan, maka makin kecil resiko anak terkena penyakit dan kekurangan gizi. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat tentang pentingnya sanitasi lingkungan, akan meningkatkan usaha masyarakat untuk menjaga kesehatan individu, keluarga, dan lingkungan. Apabila sanitasi lingkungan terjaga dengan baik, maka kemungkinan timbulnya penyakit infeksi dapat dikurangi (Soekirman, 2000).
Pelayanan kesehatan adalah akses atau jangkauan anak dan keluarga terhadap upaya pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan seperti imunisasi, penimbangan anak balita, penyuluhan kesehatan dan gizi, serta sarana kesehatan yang baik seperti Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, dan tersedianya air bersih. Ketidakterjangkauan pelayanan kesehatan (karena jauh atau tidak mampu membayar), kurangnya pendidikan dan pengetahuan, merupakan kendala masyarakat dan keluarga memanfaatkan secara baik pelayanan kesehatan yang tersedia. Hal ini dapat berdampak juga pada status gizi anak (Soekirman, 2000).























BAB III
KERANGKA KONSEP

A.     Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti

Minimnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya gizi, yang mengakibatkan kebanyak Ibu hamil mengalami gizi tidak seimbang. Karena menurut Lailiyana dkk (2010), gizi seimbang ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbnag yang harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, karena pada saat hamil terjadi perubahan fisik dan mental seorang ibu secara alami. Oleh karena itu ibu hamil harus mempunyai asupan gizi yang cukup (berat badan normal) semenjak sebelum kehamilan, pada saat kehamilan dan setalah kehamilan.
Untuk itu sangat perlu ditekankan pentingnya asupan nutrisi yang baik bagi ibu hamil demi kesehatan ibu dan janinnya.

B.     Variabel Penelitian

1.      Variabel Independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi keadaan variabel yang terkait dalam hal ini adalah pendidikan dan pengetahuan  dengan KEK pada ibu hamil.
2.      Variabel Dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas dalam hal ini KEK (Kekurangan Energi Kronik).




C.       Kerangka Konsep



 







Gambar 3.1 Kerangka Konsep Variabel Independen dan
                    Variebel Dependen

D.    Definisi Oprasional

1.      Variabel Independen (Tingkat Pendidikan)
a.       Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk bisa memahami atau menerima pemikiran-pemikiran yang positif dan teknologi yang baru.
Cara Ukur  :  wawancara
Alat ukur    :  kuesioner
Hasil ukur   :  ordinal
Hasil ukur   :  1  =  rendah ( jika tidak tamat SMA)
         2  =  tinggi  ( jika tamat SMA)
b.      Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan adalah kemampuan atau respon dalam memahami terhadap tentang asupan gizi yang di perlukan pada saat kehamilan.
Cara Ukur  :  wawancara
Alat ukur    :  kuesioner
Hasil ukur   :  ordinal
Hasil ukur   :  1  =  rendah (bila skor jawaban < median)
                     2  =  tinggi  (bila skor jawaban > median)
2.      Variabel Dependen
Kurang Energi Kronis (KEK) adalah merupakan salah satu masalah gizi akibat konsumsi makan yang tidak cukup mengandung energi protein, atau adanya gangguan kesehatan. Sebab lain dari terjadinya masalah tersebut adalah rendahnya pendidikan dan kurangnya pengetahuan tentang gizi, atau kemampuan untuk menerapkan informasi gizi dalam kehidupan sehari-hari. Tinggi rendahnya pendidikan dan pengetahuan tentang gizi erat kaitannya dengan keadaan gizi masyarakat, termasuk gizi ibu hamil.
Cara Ukur        :  wawancara
Alat ukur          :  kuesioner
Hasil ukur         :  ordinal
Hasil ukur         :  1  =  KEK ( jika < 23,5 cm )
   2  =  Tidak KEK ( jika > 23,5 cm )

E.     Hipotesis

1.      Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan KEK pada ibu hamil.
2.      Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan KEK pada ibu hamil.





BAB IV
METODE PENELITIAN
A.     Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan Pendekatan Observasional dengan rancangan Cross Secsional Study, dimana data Indenpenden dan Dependent dikumpulkan dalam waktu yang bersama, (Notoatmojo, 2010)

B.     Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota kabupaten Tojo Una-Una dan waktu penelitian akan dilaksanakan pada Bulan Desember 2012 s/d Bulan Pebruari 2013.

C.       Populasi dan Sampel
1.         Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil KEK di Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota kabupaten Tojo Una-Una sebanyak 93 orang.
2.         Sampel
Rumus sampel dalam Penelitian ini dihitung berdasarkan rumus Proporsi dengan cara sebagai berikut :
n = ( ∑ (1−a) ∕2)²p(1p)
                                 d²

Keterangan : n                  =   jumlah sampel
                     a                 =   14,8 besarnya populasi (93)
                     ∑ (1−a) ∕2   =   1.96
                     p                 =   Populasi Ibu Hamil KEK
                     d                 =   tingkat ketepatan yang di inginkan         
p = ∑ Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronik)
                      ∑ Jumlah Ibu Hamil
p =   93_
       656
p = 0,16
n = ( ∑ (1−a) ∕2)²p(1p)
                     d²
n = (1,96)²(0,16)(1−0,16)
                     (0,1)²
n = (3,8416)(0,16)(0,84)
                     (0,1)²
n = 0,4625
        0,01
n = 47

Jadi sampel dalam Penelitian ini sebanyak 47 Orang Ibu Hamil KEK pada Wilayah Puskesmas Ampana Timur dengan teknik pengambilan sampel secara proportional sampling.
                   
D.    Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.
1.         Data Primer adalah data yang diambil dengan menggunakan atau melalui pengukuran, observasi, dan wawancara meliputi: identitas ibu hamil  (nama, umur, alamat), data antropometri Lingkar Lengan Atas (LLA), tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dengan KEK pada Ibu Hamil.
2.         Data Sekunder, diperoleh dari Profil Puskesmas, Laporan Tahunan Puskesmas Ampana Timur Tahun 2010 dan 2011.

E.       Analisis Data
1.    Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan sebaran data masing - masing variabel. Berdasarkan kategorinya, antara lain variabel tingkat pendidikan, pengetahuan dengan KEK pada Ibu Hamil.
2.      Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel independen, yaitu tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan dengan KEK pada ibu hamil dengan variabel dependen yaitu status gizi ibu hamil. Data hasil penelitian diuji kenormalannya menggunakan Kolmogorov Smirnov Test. Analisis data dilakukan secara analitik dengan menggunakan uji Chi-Square dengan alat bantu komputer menggunakan program SPSS Versi 16.

F.      Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan presentase disertai penjelasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Penelitian.








BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.       Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1.         Letak Geografis
Wilayah Puskesmas Ampana Timur adalah bagian dari Kecamatan Ampana Kota yang berada di Ibu Kota Kabupaten Tojo Una-Una. Wilayah Ampana Timur terdiri dari 6 Kelurahan dan 4 Desa, yaitu : Kelurahan Uentanaga Bawah, Kelurahan Muara Toba, Kelurahan Uentanaga Atas, Kelurahan Uemalingku, Kelurahan Dondo Barat, Kelurahan Dondo, Desa Labuan, Desa Sumoli, Desa Patingko dan Desa Sabulira Toba.
Adapun batas-batas Wilayah Puskesmas Ampana Timur adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Walea Kepulauan
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Morowali
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ulubongka
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ampana Tete
2.         Keadaan Demografis
Jumlah Penduduk di Wilayah Ampana Timur adalah sebanyak 23.735 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 6.400 KK. Pada umumnya Penduduk di Wilayah Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota adalah suku asli Bare’e Ta’a, dan sebagian berasal dari suku-suku pendatang seperti Gorontalo, Bugis, Jawa, Kaili, Arab dan Cina, para penduduk pendatang tersebut telah lama tinggal di Kecamatan Ampana Kota dan membaur dengan penduduk setempat.
3.         Keadaan Sosial Ekonomi
Di Wilayah Ampana Timur mempunyai mata pencaharian seperti Petani dengan klasifikasi usaha persawahan dan perkebunan, Nelayan, wiraswasta, Karyawan Swasta dan PNS.
4.         Sarana Transportasi
Keadaan sarana dan prasarana menuju ke Kecamatan Ampana Kota berjalan dengan lancar, karena dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan Roda Dua (motor) dan kendaraan Roda Empat (mobil), sehingga komunikasi antar Kecamatan dan Ibu Kota Kabupaten dapat berjalan dengan lancar.
B.       Karakteristik Responden
1.        Umur Responden
Tabel 5.1

Distribusi Responden berdasarkan Kelompok Umur Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una

No
Kelompok Umur
n
%
1.
2.
3.
< 20 Tahun
21 - 30 Tahun
31 - 40 Tahun
5
28
14
10,7
59,6
29,7
Jumlah
47
100
Sumber : Data Primer
Tabel 5.1 menunjukan dari 47 responden yang berumur antara 21 – 30 Tahun sebanyak 28 responden (59,6%), yang berumur antara 31 – 40 Tahun sebanyak 14 responden (29,7%), dan yang berumur < 20 Tahun sebanyak 5 responden (10,7%).
2.        Pendidikan Responden
Tabel 5.2

Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una

No
Pendidikan
N
%
1.
2.
3.
4.
SD
SMP
SMA
Diploma/Sarjana
7
12
16
12
14,9
25,5
34,1
25,5
Jumlah
47
100
Sumber : Data Primer
Dari hasil Tabel di atas, bahwa ada 16 (34,1%) responden tingkat SMA, 12 (25,5%) responden tingkat SMP dan Diploma/Sarjana, dan 7 (14,9%) responden tingkat SD.






C.       Hasil Penelitian
1.         Analisis Univariat
a.         Tingkat Pendidikan Responden
Tabel 5.3

Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden di Wilayah Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una

No
Tingkat Pendidikan
n
%
1
2
Rendah
Tinggi
19
28
40,4
59,6
Jumlah
47
100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan dari Tabel di atas menunjukan bahwa dari 47 responden, ada 19 (40,4%) responden yang tingkat pendidikannya rendah, dan 28 (59,6%) responden yang tingkat pendidikannya tinggi.
b.        Tingkat Pengetahuan
Tabel 5.4

Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan Responden di Wilayah Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una

No
Tingkat Pengetahuan
n
%
1
2
Rendah
Tinggi
18
29
38,3
61,7
Jumlah
47
100
Sumber : Data Primer
Dari Tabel tersebut di atas bahwa sebagian besar responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah dengan KEK pada Ibu Hamil yaitu sebanyak 18 (38,3 %) responden, dan 29 (61,7) responden yang tingkat pengetahuannya tinggi dengan KEK pada Ibu hamil.
c.         Kejadian KEK Responden
Tabel 5.5

Distribusi Responden berdasarkan Kejadian KEK Responden di Wilayah Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una

No
Kejadian KEK
N
%
1
2
KEK
Tidak KEK
28
19
59,6
40,4
Jumlah
47
100
Sumber : Data Primer
Tabel di atas menunjukan sebagian besar responden menderita Kekurangan Energi Kronik (KEK) 28 (59,6%), dan 19 (40,4%) responden yang tidak menderita KEK.







2.         Analisa Bivariat
a.         Hubungan antara Tingkat Pendidikan Responden dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil.

Tabel 5.6

Distribusi Responden berdasarkan Hubungan antara Tingkat Pendidikan Responden dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ampana Timur
Kecamatan Ampana Kota.

Pendidikan
Kejadian KEK
Total
P
OR, CI 95%
KEK
Tidak KEK
n
%
N
%
n
%
Rendah
Tinggi
13
15
46,4
53,6
6
13
31,6
68,4
19
28
100
100
P = 0,309
OR = 1,878
(0,555-6,358)
Total
28
59,6
19
40,4
47
100

Sumber : Data Primer
Tabel di atas menunjukan bahwa hubungan antara Pendidikan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil, yaitu terlihat bahwa Responden yang memiliki tingkat Pendidikan rendah yang menderita KEK sebanyak 13 (46,4%) responden, dan yang tidak menderita KEK sebanyak 6 (31,6%) responden. Sedangkan responden yang memiliki tingkat Pendidikan tinggi yang menderita KEK sebanyak 15 (53,6%) Responden dan yang tidak menderita KEK sebanyak 13 (68,4%) Responden.
Dari hasil uji statistic dengan menggunakan Chi-Square test diperoleh P value= 0,309 > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara Pendidikan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil.
Uji statistik selanjutnya memberikan hasil nilai OR = 1,878     CI = (0,555-6,358). Nilai ini menjelaskan bahwa pendidikan responden yang rendah akan berpeluang menderita KEK sebesar  1,878 kali dibandingkan dengan responden yang memiliki pendidikan tinggi.
b.        Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Responden dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil.

Tabel 5.7
Distribusi Responden berdasarkan Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Responden dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ampana Timur
Kecamatan Ampana Kota.

Pengetahuan
Kejadian KEK
Total
P
OR, CI 95%
KEK
Tidak KEK
n
%
N
%
n
%
Rendah
Tinggi
14
14
50
50
4
15
21,1
78,9
18
29
100
100
P = 0,045
OR = 3,750
(0,993-14,159)
Total
28
59,6
19
40,4
47
100

Sumber : Data Primer
Tabel di atas menunjukan bahwa hubungan antara Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil, yaitu terlihat bahwa responden yang memiliki tingkat Pengetahuan rendah yang menderita KEK sebanyak 14 (50%) responden, dan yang tidak menderita KEK sebanyak 4 (21,1%) responden. Sedangkan responden yang memiliki tingkat Pengetahuan tinggi yang menderita KEK sebanyak 14 (50%) responden dan yang tidak menderita KEK sebanyak 15 (78,9%) responden.
Dari hasil uji statistic dengan menggunakan Chi-Square      test telah diperoleh p value 0,045 < 0,05, maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan antara tingkat Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil.
Uji statistik selanjutnya memberikan hasil nilai OR = 3,750      CI = (0,993-14,159). Nilai ini menjelaskan bahwa pengetahuan responden yang rendah memiliki peluang menderita KEK sebesar 3,75 kali dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan tinggi.
D.      Pembahasan
1.         Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik
Pendidikan adalah makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menunjukan cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mmencapai keselamatan dan kebahagiaan (Nursalam DKK. 2003).
Berdasarkan data Tebel Analisis bivariat bahwa Hubungan antara Pendidikan dengan Kekurangan Energi Kronik pada ibu hamil yaitu responden yang menderita KEK, tingkat pendidikannya rendah sebanyak 46,4 % dan yang tidak menderita KEK sebanyak 31,6 %. Sedangkan responden yang menderita KEK dengan tingkat pendidikannya          yang tinggi sebanyak 53,6 % dan yang tidak menderita KEK      sebanyak 68,4 %. Dalam hasil penelitian ini menunjukan bahwa       tidak ada hubungan antara tingkat Pendidikan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota dengan nilai p = 0,309 dan nilai OR = 1,878 CI = (0,555-6,358).
Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik (Umar, 2005). Faktor pendidikan mempengaruhi pola makan ibu hamil, tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi yang dimiliki lebih baik sehingga bisa memenuhi asupan gizinya.
2.         Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia. Pengetahuan merupakan hasil yang dilakukan oleh penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan juga merupakan seluruh pemikiran, gagasan atau ide dari setiap orang dalam menganalisis suatu kehidupan. Penyakit Kekurangan Energi Kronik (KEK) terhadap Ibu Hamil merupakan salah satu penyebab berbahaya pada Ibu hamil dan Bayi.
Dari Tabel analisis bivariat menunjukan bahwa Hubungan antara Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik pada ibu hamil yaitu responden yang menderita KEK, tingkat pengetahuannya rendah sebanyak 50 % dan yang tidak menderita KEK sebanyak 21,1 %. Sedangkan responden yang menderita KEK dengan tingkat pengetahuannya yang tinggi sebanyak 50 % dan yang tidak menderita KEK sebanyak 78,9 %.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna dengan Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Ampana Timur dengan nilai p = 0,045 dan OR = 3,750.
Masih rendahnya pengetahuan responden juga menyebabkan masih banyaknya masyarakat kuhususnya pada ibu hamil yang kurang atau tidak rutin dalam berkunjung ke tempat-tempat pelayanan Kesehatan (Puskesmas, Pustu, Posyandu dll) untuk memeriksakan kehamilannya, akibatnya banyak Ibu Hamil yang tidak menyadari kalau dirinya telah menderita Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada masa kehamilannya.
Pengetahuan Ibu tentang Gizi dan Kesehatan merupakan bagian penting dari pengolahan Gizi. Mengkonsumsi makanan yang bergizi, selama masa kehamilan akan mengurangi penyakit KEK pada Ibu Hamil. Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi seseorang dalam memilih makanan, karena tinggi rendahnya pengetahuan Ibu Hamil akan mempengaruhi kemampuan Ibu Hamil dalam mengelola sumber daya yang ada untuk mendapatkan bahan makanan. Tetapi dari hasil variabel sebelumnya menunjukan Pendidikan bukanlah faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan responden, karena ada beberapa responden yang pendidikan tinggi tetapi pengetahuannya terhadap KEK masih rendah.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Elam (2011), bahwa ada hubungan yang bermakna antara Pengetahuan dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil, dengan nilai p = 0,000.


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.     Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat Pendidikan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ampana Timur, dengan p value = 0,309 > 0,05.
2.      Ada hubungan yang bermakna antara tingkat Pengetahuan dengan Kekurangan Enrgi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ampana Timur, dengan p value = 0,045 < 0,05.
B.     Saran
1.      Bagi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una
Diharapkan kepada Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una untuk lebih proaktif dalam mengevaluasi program pemberantasan Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil.
2.      Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Ampana Timur
Diharapkan kepada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Ampana Timur untuk dapat meningkatkan pengetahuan Ibu Hamil melalui peningkatan Sosialisasi atau Penyuluhan tentang Kekurangan Energi Kronik (KEK).
3.      Bagi Masyarakat khususnya pada Ibu Hamil, untuk selalu dapat memeriksa kesehatan pada petugas-petugas Kesehatan yang ada dalam pencegahan Penyakit Kekurangan Energi Kronik (KEK).

3 komentar:

  1. skripsinya bagus di jadiin contoh...

    BalasHapus
  2. Harrah's Hotel and Casino - MapyRO
    Harrah's Hotel and Casino, 수원 출장마사지 Las Vegas, NV 89109. Directions 구리 출장마사지 · 광명 출장샵 (702) 770-4100. Call Now 광주 출장마사지 · Full menu · More 광명 출장안마 Info. Hours, Accepts Credit Cards, Wi-Fi,  Rating: 3 · ‎10 votes · ‎Price range: $$

    BalasHapus